PASURUAN 2 NOVEMBER 2024
Surabayasatu.net - Sehari jelang pelaksanaan debat kandidat kedua dalam Pilgub Jatim, Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa tetap blusukan ke pasar tradisional sebagaimana hari-hari biasanya.
Hari ini, Sabtu (2/11/2024), Khofifah masih aktif blusukan menyapa masyarakat di Pasar Kota Pasuruan. Khofifah ditemani relawan dan partai pengusung dengan penuh semangat melarisi dagangan para pedagang tradisional dan juga menyosialisasikan mereka agar ikut coblos no 2 pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Tak hanya itu, sebagaimana di pasar-pasar lain, di Pasar Kota Pasuruan ini, juga digelar program pemeriksaan kesehatan gratis. Mulai periksa gula darah, tekanan darah, asam urat dan juga kolesterol.
Pada media, Khofifah menegaskan bismillah pihaknya siap untuk menghadapi debat kandidat kedua yang digelar KPU Jatim besok Minggu 3 November 2024. Debat ini rencananya akan digelar di Grand City, Surabaya.
“Tema debat kedua besok adalah Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif. Bismillah , Insya Allah kami pada posisi siap dan on the right track,” tegas Khofifah.
Bukan tanpa alasan, sebab selama memimpin Jatim di periode pertama, Khofifah terus mengedepankan sistem tata kelola pemerintahan yang cepat tanggap transparan akuntabel responsif (Cettar). Yang mana sistem ini telah mengantongi nilai skor yang tinggi dari Kementerian Dalam Negeri.
“Kita mendapat skor standar pelayanan minimum Jatim itu 99,36. Ini angka yang sangat tinggi, dimana yang menilai adalah Kementerian Dalam Negeri yang memang memiliki kewenangan penilaian dengan indikator-indikator yang ditentukan,” tegas Khofifah.
Meski begitu Khofifah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menganggap underestimate proses debat kandidat Pilgub Jatim. Beberapa hari ini pihaknya meski masih aktif seharian menyapa masyarakat, Khofifah bersama Emil tetap melakukan kordinasi untuk menyiapkan diri jelang debat.
“Saya dan Mas Emil tidak pernah underestimate kami juga melakukan kordinasi dengan dipandu oleh tim. Supaya kita sama sama bisa memanfaatkan waktu yang sangat pendek dengan substansi yang padat sesuai mekanisme yang sudah ditentukan KPU,” tegas Khofifah.
“Karena kalau debat, penyampaian pengantar itu saja hanya dua menit. Jawaban pertanyaan hanya satu menit. Jadi bagaimana kita bisa memadatkan substansi yang kita sampaikan dalam waktu yang disediakan dengan semaksimal mungkin,” imbuhnya.***SO