Surabayasatu.net- Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur memfasilitasi kegiatan DPD APTI Jawa Timur dengan menggelar kegiatan Tanam Perdana Tembakau salah satunya di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung melalui Kegiatan Pelatihan Budidaya Tembakau Tahun 2024, Jumat (21/6). Tujuan kegiatan Gelar Tanam Perdana Tembakau adalah sebagai momentum yang tepat bagi petani tembakau khususnya di Kabupaten Tulungagung untuk segera secara serentak menanam tembakau karena sudah memasuki musim kemarau.
Diketahhui puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus, sehingga bulan Juli tembakau di wilayah Tulungagung sudah harus ditanam agar panen tepat waktu. Sebagai antisipasi terjadi gagal panen mengingat informasi dari BMKG Jawa Timur bahwa awal bulan Oktober telah memasuki musim hujan.
Melalui budidaya tembakau sesuai dengan Good Agricultural Practices (GAP) diharapkan petani tembakau menerapkan budidaya tembakau yang benar sehingga meingkatkan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tembakau yang semakin bagus.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur yang sekaligus merangkap sebagai Pj Bupati Tulungagung, Dr Ir Heru Suseno, MT mengatakan kondisi tembakau tahun 2023 - 2024 sangat bagus. "InsyaAllah harganya juga bagus. Produktivitas menunjukkan tren naik sejak tahun 2022 hingga 2024. Yakni naik 30 persen sampai dengan 40 persen," ujarnya.
Heru mengingatkan agar petani tembakau tidak boleh terlena atas pencapaian tersebut. Selain itu juga harus hati-hati dalam menanam tembakau. "Areal tanam tembakau yang terlalu luas menimbulkan kekhawatiran produksi melimpah namun pasar stagnan, sehinga harga turun karena berlaku hukum ekonomi (supply and demand) dimana barang melimpah maka harga menjadi murah. Kami berharap petani tetap semangat menjaga kualitas tembakau," terangnya.
Heru berharap agar petani menerapkan budidaya tembakau sesuai good agricultural practices (GAP) di wilayahnya masing2, mengingat iklim tidak menentu, iklim tidak dapat diintervensi. "Sangat penting bagi petani dalam pengolahan lahan budidaya tembaku harus memperhatikan guludan yang cukup tinggi, agar pada saat hujan tanaman tembakau tidak tergenang oleh banjir dan menyebabkan tanaman tembakau rusak dan mati," tuturnya.
Menurutnya Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Bidang Kesejahteraan Masyarakat pada Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku (PKBB) melalui bantuan pupuk, alsintan dan program kegiatan inovasi. Selain itu Raperda Pengembangan dan Pelindungan Pertembakauan di Jawa Timur akan segera disahkan, termasuk di dalamnya tentang asuransi untuk petani tembakau.
"Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Kabupaten Tulungagung akan selalu memberi dukungan kegiatan pertembakauan di Jawa Timur, mengingat tembakau merupakan komoditi unggulan di Jawa Timur dan produksinya terbesar secara Nasional. Petani tembakau dapat mengusulkan kegiatan atau permohonan bantuan kepada Dinas Perkebunan Provinsi melalui usulan dengan pengantar dari Dinas Kabupaten tentunya sesuai prosedur yang berlaku," jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Timur Jatim Hani Muhardiono berharap harga tembakau 2024 tetap tinggi antara Rp80.000 - Rp140.000 sesuai dengan kualitas tembakau. Sedangkan perkiraan luas areal tanam tembakau di Jawa Timur mencapai 150.000 Hektare tahun 2024. "Maka petani harus hati-hati agar tidak terjadi penurunan harga karena over supply," harapnya.
Menurutnya gelar Tanam Perdana sebagai simbolis pelaksanaan tanam secara serentak, menggugah petani untuk segera melaksanakan tanam menyesesuaikan iklim. "Terima kasih atas fasilitasi dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur," katanya.
Masih di tempat yang sama Wakil Ketua DPC APTI Tulungagung Imam Muslim menyampaikan terima kasih atas promosi tembakau Tulungagung sebagai icon yang luar biasa. Menurutnya tembakau Gagang Rejeb Sidi adalah kebanggaan petani tembakau Tulungagung. "Sebanyak 4 pabrik menyerap 30 persen hingga 40 persen tembakau dari Tulungagung," pungkasnya.**SO