Notification

×
Kunjungi Pengiklan

Tingkatkan Produktifitas Tebu Dan Gula Di Jawa Timur, Disbun Jatim Gelar Bimtek Bongkar Ratoon

Minggu, 12 Mei 2024 | Minggu, Mei 12, 2024 WIB Last Updated 2024-05-12T10:52:35Z


 

Surabayasatu.net - Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu di berbagai daerah Jatim.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan bimbingan teknis (bimtek) kepada petani tebu tentang teknik bongkar ratoon yang tepat. 


Agar benih tebu yang tidak produktif bisa diperbaiki, sehingga hasilnya meningkat.


Kepala Disbun Jatim Heru Suseno mengatakan, program Bimtek terhadap petani tebu itu digelar di dua tempat yakni kabupaten Probolinggo dan Malang. 


Acara yang diberi nama Pertemuan Bimbingan Teknis Bongkar Ratoon tersebut dihadiri oleh 20 kelompok petani. 


Selain menerima bimbingan, para petani juga menerima bantuan bibit tebu berkualitas, agar hasil panen mereka bisa meningkat.


“Kita selalu berkomitmen membantu petani agar produksi tanaman tebu mereka meningkat. Salah satunya dengan rutin melakukan sosialisasi ke petani agar mereka bisa mempunyai pengetahuan tentang  teknik budidaya tebu yang baik dan benar: Selain itu petani juga perlu pengetahuan untuk pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, dan panen,” katanya.


Dia mengatakan, para petani juga diberi pemahaman tentang cara bongkar ratoon yang tepat, agar perkembangan tebu yang ditanam bisa maksimal.


“Para petani perlu pengetahuan cara membongkar ratoon yang benar dan perawatan setelah bongkar ratoon,” tambahnya.


Seperti diketahui, bongkar ratoon merupakan teknik penting dalam budidaya tebu untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan petani. 


Heru menegaskan, dengan bongkar muat ratoon yang benar, petani bisa memperoleh beberapa keuntungan diantaranya memiliki potensi hasil panen yang lebih tinggi.


Sementara itu, teknik bongkar ratoon yang baik akan membantu meningkatkan hasil panen tebu hingga 20%. 


Hal ini karena bongkar ratoon dapat membantu memperbarui sistem perakaran tebu dan meningkatkan penyerapan air dan nutrisi.


“Dengan teknik bongkar ratoon yang benar dan tepat dapat membantu meningkatkan ketahanan tebu terhadap hama dan penyakit dengan memotong siklus hidup hama dan penyakit,” jelasnya.


Dengan adanya keunggulan tersebut, maka petani bisa mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan petani.


Seperti diketahui, Jawa Timur menjadi provinsi penghasil tebu terbesar di Indonesia pada tahun 2023, dengan volume produksi mencapai 1,12 juta ton. Angka ini setara dengan 49,34% dari total produksi tebu nasional.


Sementara itu, total produksi tebu di Jatim pada tahun 2022 adalah sebesar 1.194.035 ton. Jumlah itu lebih besar dari tahun 2021 adalah sebesar 1.090.299 ton. 


Heru berharap agar pada tahun 2024 mendatang, produksi tebu di Jatim akan meningkat.


“Semoga pada tahu 2024 mendatang hasilnya juga cukup bagus dan dapat membantu menambah produksi gula,” tegasnya.


Dijelaskan dia, petani tebu di Jatim juga mulai menerapkan teknologi budidaya yang lebih maju, agar hasil yang dicapai lebih maksimal.


“Petani tebu di Jawa Timur sudah mulai berkembang dengan teknologi pertanian. Mereka mulai banyak yang menerapkan teknologi budidaya yang lebih maju, seperti penggunaan varietas unggul, pupuk organik, dan irigasi efisien,” pungkasnya.***SO

×
Berita Terbaru Update