Surabayasatu.net -Ketua Kwarda Pramuka Jatim Arum Sabil meluapkan kekesalan hatinya terkait dengan keberadaan Kwarda Pramuka Jatim yang selama ini tidak mendapat perhatian dari dari Kwarnas Pramuka.
Bahkan, nama Kwarda Jatim tidak masuk dalam daftar di acara silaturahmi nasional Pramuka atau yang dikenal dengan Jambore Nasional. Bahkan, ada yang menuduh Pramuka Jatim mengalami perpecahan.
“Selama ini kami bergandengan tangan dengan seluruh lapisan masyarakat tidak hanya Jatim juga masyarakat daerah lain. Kami hadir di setiap kehgiatan ke,manusian nasional,” kata SArum Sanil dihadapan Peserta Rakerda Pramuka Jatim di Surabaya, Jumat (8/3).
Pramuka Jatim sudah melalui berbagai ujian, termasuk namanya yang tidak terdaftar dari jambore Nasional. Tapi, Pramuka Jatim memiliki cara lain untuk bisa tetap eksis di kancah nasional.
Selama empat tahun, kata Arum, Pramuka Jatim terus bergandengan tangan dengan 38 kwarcab kota dan kabupaten di Jatim. “Kami selalu hadir dalam semua kegiatan Pramuka produktif dan sosial kemanusiaaan,” katanya.
Karena itu, tegas Arum Sabil, apakah tidak cukup empat ini menguji Pramuka Jatim, apakah tidak cukup empat tahun ini menelantarkan Kwarda Pramuka Jatim.
Meksi begitu, katanya, Kwarda Pramuka Jatim tidak merasa terlantar, pihaknya tetap aktif dan eksis bergandengan tangan dan saling memperkuat.
“Kami adalah Pramuka Indonesia sejati, kami tidak pernah mengeluh. Apakah ini tidak cukup. Bahkan, ada yang mengambarkan di Jatim terjadi perpecahan. Dari sudut mana merek mengambil dan melihatnya.
Pramuka Jatim bergandengan tangan, tidak ada perpecahan. “Silahkan pihak yang menuduh itu datang ke Jatim, silakan datang kita sambut. Pramuka Jatim menjadi bagian yang tidak terpisahkan kegiatan kemanusian nasional, pendidikan nasional,” katanya.***SO
