Surabayasatu.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa wanti wanti agar kakak kelas tidak melakukan tindakan kekerasan selama proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa SMA dan SMK di Jawa Timur.
“MPLS kali ini jangan sampai ada kekerasan dalam bentuk apapun, tidak ada perundungan dalam bentuk apapun,” kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Apel Pembukaan MPLS di SMKN 5 Surabaya.
Dalam salah satu ikrar yang diucapkan, jelas disebutkan yakni taat kepada ALLAH SWT dan menghormati orang tua. Artinya, ikrar ini mengikat semua kalangan dari siswa, guru, dan mentor.
“Artinya tidak ada kekerasan yang berpotensi dilakukan senior guru dalam bentuk apapun. Bimbing mereka sebab mereka akan bersiap memasuki Indonesia Emas 2045, didik dengan santun bimbing dengan kesantunan,” katanya.
Khofifah menyampaikan pesan untuk semua guru dan senior, kalau yang yunior harus menghormati maka senior sayangi senior. “Keduanya harus saling support dan mengisi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paiwai meminta seluruh sekolah yang serentak menggelar MPLS agar mentaati himbauan gubernur. “Jangan ada kekerasan,” ujarnya.
Bahkan, pihaknya akan melakukan tindakan atau sanksi bila ada laporan tindakan kekerasan saat menggelar MPLS. ‘Camkan apa yang disampaikan ibu Gubernur,” katanya.**SO
