Surabayasatu.net - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meresmikan Kantor DPC Pacitan, Minggu (15/1) sore. “Saya pesan untuk semua, Ketua DPC, agar Kantor DPC yang baru ini bisa menjadi ruang literasi yang baik, ruang silaturahmi seluruh elemen masyarakat, terbuka untuk seluruh anggota masyarakat,” pesan AHY.
Partai Demokrat, kata AHY punya komitmen untuk setiap saat mendengarkan aspirasi rakyat. “Kami ingin memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat kita. Jadi mudah-mudahan Kantor DPC ini bisa menjadi basis perjuangan untuk Partai Demokrat, agar semakin jaya ke depan,” pungkas AHY.
“Dengarkan aspirasi mereka semua. Mereka menitipkan harapan-harapan tertentu, termasuk harapan untuk perubahan dan perbaikan negeri Indonesia, agar semakin baik ke depan,” sambung AHY.
AHY juga berpesan agar para pengurus DPC bisa mencarikan solusi dari setiap permasalahan warga. “Apalagi Ketua DPC merupakan Bupati, pemimpin eksekutif yang punya otoritas, yang punya kewenangan sesuai dengan janji jabatannya. Insya Allah, semangatnya adalah terus menyejahterakan rakyat Pacitan,” AHY menambahkan.
“Kalau Mas Aji bisa memegang itu, insya Allah bukan hanya Partai Demokrat yang sukses, tetapi menjadi Bupati yang lebih sukses lagi,” lanjutnya.
Peresmian Kantor DPC Pacitan ditandai dengan penyerahan sertifikat tanah dan bangunan Kantor DPC dari Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pacitan Indrata Nur Bayuaji kepada AHY. Peresmian ditandai juga dengan pemecahan enam kendi yang airnya berasal dari enam daerah pemilihan di Kabupaten Pacitan.
Selain itu, AHY juga sempat memberikan bantuan secara simbolis kepada 14 orang anak yatim piatu. Setelah acara, AHY menyempatkan meninjau kantor baru tersebut dan berkeliling melihat setiap ruangan yang ada.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Pohan Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono beserta istri Aliya Baskoro Yudhoyono, Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendum Renville Antonio, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur Emil Dardak, dan anggota DPR RI Sartono Hutomo.**SO