Notification

×
Kunjungi Pengiklan

Mantap, Jawa Timur Menjadi Lokomotif Perekonomian Nasional

Sabtu, 11 Juni 2022 | Sabtu, Juni 11, 2022 WIB Last Updated 2022-06-12T02:43:10Z



Surabayasatu.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan perekonomian Jawa Timur pada Triwulan I Tahun 2022 tetap menjadi lokomotif perekonomian Nasional sebagai penyumbang terbesar kedua pembentuk PDB Indonesia.

 Kondistiburis yang diberikn sebesar 14,51% dan berkontribusi sebesar 25,10% PDRB pulau Jawa. Secara tahunan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur Triwulan I - 2022 tumbuh sebesar 5,20% (y on y) sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur Triwulan I - 2022 secara triwulanan tumbuh 0,75% (q to q). 


“Tentunya pemulihan ekonomi Jawa Timur diiringi dengan penanganan pandemi Covid-19 sangat ditopang oleh percepatan realisasi strategi 3T (tracing, testing, dan treatment) yang didukung dengan ketersediaan dan perluasan akses vaksinasi Covid-19. Selain itu, Investasi di Jawa Timur pada Triwulan I - 2022 tetap tangguh dan berkontribusi sebesar 27,62% terhadap PDRB,” kata Khofifah dalam sambutan yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Iwan, S Hut, saat membuka Temu Ilmiah Regional (Temilreg) Forum Silahturrahim Studi Ekonomi Islam (fossei) Jawa Timur 2022 di Banyuwangi, 


Ini, katanya, tidak terlepas dari realisasi investasi di Jawa Timur pada Triwulan I - 2022 yang meningkat sebesar 39,0% (y on y). Bahkan realisasi PMDN Jawa Timur Triwulan I - 2022 mengalami kenaikan signifikan sebesar 53,9% (y on y) dengan nilai realisasi PMDN sebesar Rp. 15,39 triliun, PMDN didominasi oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran dengan kontribusi 27%.


 Sedangkan realisasi PMA di Jawa Timur didominasi oleh sektor Pertambangan dengan kontribusi 27%. Selain hal tersebut, pertumbuhan kredit Perbankan Jatim juga terus menggeliat dan tumbuh positif, sampai dengan bulan februari 2022 Kredit Perbankan di Jawa Timur tumbuh sebesar 5,50% (y-on-y) atau sebesar Rp.502,9 Trilyun.


Menurut catatan Bank Indonesia sampai dengan tahun 2021 Penyaluran Kredit UMKM di Jawa Timur selama 3 tahun ini, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat sebagai penyalur terbesar secara Nasional, selain itu Provinsi Jawa Timur juga mendapatkan 3 juara dalam penghargaan Adinata Syariah 2022, yang merupakan gelaran Majalah Infobank berkerjasama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Bank Syariah Indonesia (BSI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), yaitu :

  1. 1. Juara 1 kategori Keuangan Mikro Syariah, 
  2. 2. Juara 1 kategori Pendidikan Ekonomi Syariah, serta 
  3. 3. Juara 2 kategori Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.


Menurutnya,  penghargaan Adinata Syariah yang didapatkan oleh Provinsi Jawa Timur merupakan momentum yang harus kita jaga dan kita tingkatkan melalui evaluasi yang berkesinambungan agar eksistensi kinerja dan pencapaian kita dapat terus semakin membaik untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat. 


“Harapan saya melalui Forum Silahturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dapat menstimulus terciptanya Gerakan ekonomi untuk menyebar nilai-nilai ekonomi Syariah mulai dari tingkat pelajar dan mahasiswa yang kita andalkan sebagai “Agent Of Change” sehingga prinsip-prinsip ekonomi khususnya keuangan syariah dapat lebih dikenal lebih dalam oleh masyarakat,” katanya.


Gubernur berharap agar para generasi milenial Jawa Timur dapat membantu kami dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi industri halal Indonesia dan mendorong percepatan strategi halal value chains (HVC) di berbagai sektor baik dalam sektor industri halal seperti makanan-minuman halal, fesyen muslim, pariwisata ramah muslim, obat dan kosmetika halal, dan industri halal lainnya.


Ekonomi Syariah saat ini menjadi daya tarik baru bagi berbagai negara, karena prinsip ekonomi syariah  yaitu“ keadilan dan sejahtera Bersama” sangat resilen terhadap krisis ekonomi, karena Keuangan syariah dapat menjadi penutup gap sektor pembiayaan sehingga perlu didorong dengan sinergi dari berbagai pihak baik regulator, praktisi, akademisi termasuk adik-adik mahasiswa serta masyarakat luas. Prinsip dasar ekonomi syariah yang mendorong optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang berujung pada sektor riil sehingga sektor keuangan syariah dapat diandalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 


“Saya sampaikan semoga acara ini bermanfaat, dan kami sangat berterimakasih kepada FoSSEI, IAID, serta adik-adik mahasiswa yang saya banggakan karena telah membantu kami dalam menumbuhkan ekonomi di Jawa Timur,” katanya.**SO

×
Berita Terbaru Update