Surabayasatu.net - Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022 dengan menggunakan KRI Dewaruci telah menyelesaikan etape pertama yaitu Surabaya- Makassar. Setelah menyelesaikan etape pertama dan sandar di pelabuhan Makassar, perwakilan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah mendapatkan Penghormatan Penggunaan ikat kepala Adat Patonro, Sabtu. (4/6/2022).
Patonro merupakan pakaian adat tutup kepala (Destar) berupa lilitan kain khas masyarakat Makassar. Tidak hanya pelengkap busana tradisional, Patonro juga merupakan penanda sosial, hanya Karaeng atau penguasa wilayah yang berhak mengenakan Patonro. Selain itu mempersembahkan Patonro juga sebagai simbol kepada para tamu yang berasal dari luar Sulawesi Selatan.
Adapun perwakilan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah yang mendapatkan penggunaan Patonro adalah Komandan KRI Dewaruci Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto, M. Tr., Opsla yang disematkan oleh Asintel Danlantamal VI Makassar mewakili Danlantamal VI Laksma TNI Dr. Benny Sukandari, SE, MM , CHRMP, Direktur Pengembangan Kebudayaan Kemendikbudristek Restu Gunawan M.Hum yang disematkan oleh Kadis Pariwisata Sul-Sel Prof. Muhammad.
Perwakilan lainnya adalah Ketua Kelas Laskar Rempah atas nama Kekson Fol Sauk dari NTT yang disematkan oleh Pimpinan Museum Nasional Sul-Sel Dra. Sri Hartini, M.Si dan perwakilan Laskar Rempah asal Sul-Sel atas nama Samuel Moris yang disematkan oleh Kepala Balai Pelestarian Budaya Sul-Sel Andi Syamsu Rijal, SS,M.Hum.
Selain mendapatkan Penghormatan Pemakaian Adat Tapanro para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah ini juga mendapatkan sajian penyambutan berupa Angngaru dalam dua bahasa bugis dan Makassar, dilanjutkan dengan prosesi Malleja Tana Menroja kemudian tarian Appakalebbi.**SO